Pada masa tahun 1962, tepatnya tanggal 2 Juni pada pelaksanaan ajang Piala Dunia, telah terjadi pertandingan paling buruk dalam dunia persepakbolaan. Pertandingan yang melibatkan Chili dengan Italia dan Chili sebagai tuan rumah itu menimbulkan hal yang tak terduga sebelumnya. Memang, sebelum pertandingan ini telah terdengar kabar yang menyatakan tentang kebencian warga Chili terhadap Azzurri. Penyebab hal tersebut dikarenakan beberapa wartawan yang menuliskan artikel mengenai gempa bumi Chili pada tahun 1960 yang memicu kontroversi antar kedua Negara tersebut.
Tanda-tanda yang memperlihatkan kebencian antara kedua belah pihak pun sudah mulai terlihat pada awal pertandingan. dimulai dari bek Italia yang tak disangka-sangka dikeluarkan oleh wasit, Ken Aston, karena pelanggarannya terhadap Honorina Landa. Ferrini pun tidak terima atas perlakuan dari wasit dan Ia menolak untuk dikeluarkan sehingga wasit pun meminta bantuan polisi untuk menggiringnya keluar dari lapangan. Bukan hanya itu saja, banyak hal-hal tragis yang terjadi di lapangan tersebut yang semestinya tidak dilakukan di pertandingan sepak bola. Seperti Honorina Landa yang terbakar emosinya sehingga memukul Franscesco Janich (Italia), lalu disusul oleh Leonel Sanchez (Chili) yang terlihat jelas memukul telak kepada Mario David (Italia), anehnya, Aston tidak mengeluarkan para pemain La Roja atas perlakuannya tersebut.
Negeri Pizza tidak terima diperlakukan seperti itu, maka mereka membalas perlakuan Chili tersebut. Di mulai dari Mario David (Italia) yang menendang dengan telak Kepala Sanchez, yang membuatnya menyusul Giorgio Ferrini untuk dikeluarkan dari pertandingan. Masih belum berakhir, Sanchez yang ditendang seperti itu semakin panas dan di babak kedua Ia memberikan hantaman telak kepada Maschio (Italia) hingga hidungnya patah. Namun, yang membuat terheran-heran Sanchez masih tidak dikeluarkan oleh sang pengadil lapangan. Alhasil, hingga akhir pertandingan, perseteruan ini terus berlangsung yang diakhiri dengan pertengkaran sengit antar keduanya hingga polisi turun tangan atas dua kubu yang tidak terima atas perlakuan kedua belah pihak dan kemenangan diraih oleh Chili dengan skor 2-0.
Pertandingan ini sangat tidak layak disebut sebagai pertandingan sepak bola. Mungkin lebih pantas disebut pertandingan adu tinju. Sang komentator, David Coleman, juga menegaskan bahwa duel tersebut merupakan duel yang paling konyol dan menjijikan sepanjang sejarah di kancah persepakbolaan. Maka itu, fenomena ini menjadi sejarah paling tragis dalam dunia sepak bola yang dikenal dengan "Battle of Santiago"
Mengingat peristiwa tersebut, diharapkan agar hal seperti itu tidak terulang kembali pada ajang Piala Dunia 2014 nanti. Karena, ajang Piala Dunia merupakan ajang bergengsi dalam dunia sepak bola yang diikuti oleh penjuru negeri tanpa adanya perbedaan dari setiap negara yang berpartisipasi. Kita harap pada ajang Piala Dunia tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan tentunya tidak ada perselisihan yang akan terjadi baik ketika pertandingan berlangsung maupun diluar pertandingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar